Sekitar 9 ribu petani yang menyebar di semua Indonesia dapat hasilkan 400 sampai 500 ton jahe merah untuk industri farmasi dalam negeri.
Hal itu diutarakan oleh Direktur Penting PT Kalbe Farma (Tbk), Vidjongtius. Menurut dia, produk herbal di Indonesia banyak. Salah satunya produk yang diambil untuk ditingkatkan ialah jahe merah.
“Kebetulan sekali saat ini lagi diperlukan untuk jahe merah. Jadi kami membuat komune beberapa petani. Sekarang ini telah terkumpul lebih dari pada 9.000 petani yang menyebar di semua Indonesia. Ada dari Jawa, Sumatera, Kalimantan dan lain-lain,” terangnya di Teritori Industri Delta Sillicon Lippo, Cikarang, Bekasi pada Rabu (11/03/2020).
Dengan jumlah itu, Vidjongtius mengutarakan beberapa petani dapat membuahkan 400 sampai 500 ton jahe merah yang bukan hanya untuk Kalbe, tetapi dapat juga digunakan untuk yang lain.
“Jadi jika dari bagian tonase telah lebih dari pada 400-500 ton. Itu kemampuan yang mengagumkan serta kebetulan memang lagi diperlukan,” katanya.
Serta, Semasa Covid-19, Vidjongtius mengutarakan ada kenaikan keinginan untuk produk jahe merah grosir herbal semarang . Karena, munculnya covid-19 ini tidak tersangka, sesaat barangnya telah ada, sambungnya.
Jahe Merah
Produk herbal sendiri, termasuk juga jahe merah memberi kobtribusi sekitar 5-10 % dari keseluruhan pemasaran. Disadari Vidjongtius jumlah itu masih relatif kecil. Tetapi tidak jadi masalah, karena memang baru diawali.
“Kita telah sediakan minimal minimum perkembangan spesial untuk jahe merah saja itu minimum 50 % dibanding tahun kemarin. Tetapi kita masih dapat naikkan lagi sesuai dengan keperluan,” ujarnya.
Awalnya, Kemenperin menulis, pada kuartal IV tahun 2019, industri kimia, farmasi, serta obat tradisionil dapat tumbuh 18,57 % atau naik mencolok dibandingkan perkembangan kuartal III-2019 yang sentuh angka 9,47 %. Perolehan itu melebihi perkembangan ekonomi sebesar 4,97 % pada kuartal IV-2019.